Kategori Kemiskinan dan Indikatornya

Kategori Kemiskinan dan Indikatornya. Merujuk Soemardjan (1980) dalam Ketut Sudhana Astika (2010), Kategori Kemiskinan meliputi Kemiskinan Absolute dan Kemiskinan Struktural yang akan dijelaskan berikut:

1. Kemiskinan Absolute 

Kemiskinan Absolute adalah kemiskinan dengan tingkat pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi Kebutuhan Fisik Minimum (KFM) terhadap makanan, pakaian dan perumahan untuk menjamin kelangsungan hidup. Kemiskinan Absolut kerapkali bergelut dengan upaya untuk membebaskan masyarakat dari sindrom-sindrom kemiskinan. Sindrom kemiskinan di sini meliputi kondisi gizi dan kesehatan yang buruk, pendidikan/pengetahuan umum yang sangat minimal, sampai kepada sikap mental berupa keputusasaan, perilaku menyimpang yang bisa berimplikasi kriminalitas.

2. Kemiskinan Struktural

Kemiskinan Struktural dimana dalam pendapatnya dinyatakan bahwa kemiskinan struktural tidak menunjuk pada individual yang miskin karena malas bekerja atau tidak mendapatkan penghasilan, tetapi lebih banyak karena struktur sosial masyarakat yang ada telah membatasi hak-hak mereka untuk mendapatkan/menggunakan sumber-sumber pendapatan yang tersedia untuk mereka. Pada kondisi seperti itu kelompok masyarakat yang berada pada kondisi seperti itu pada umumnya memiliki kesadaran akan nasibnya yang berbeda dengan kelompok/ golongan lainnya. Dalam kelompok miskin secara struktur ini, masih menurut Soemardjan, ada para petani yang tidak bertanah atau mempunyai garapan yang sangat kecil, sehingga tidak mencukupi untuk pemenuhan hidupnya. Juga golongan mereka yang tidak terdidik dan terlatih yang disebut unskilled laboresyang terhambat untuk memasuki pasar kerja, golongan miskin itu juga meliputi para pengusaha tanpa modal dan tanpa fasilitas dari pemerintah, atau golongan ekonomi lemah.

Indikator Kemiskinan

Kriteria Kemiskinan menurut BPS: Pada penanggulangan kemiskinan melalui program BLT, BPS menetapkan kriteria keluarga miskin, yaitu :
  1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2per orang.
  2. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah atau bambu.
  3. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu kwalitas rendah/tembok tanpa plester.
  4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar atau bersama-sama dengan rumah tangga lain.
  5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
  6. Sumber air minum tidak berasal dari sumur atau mata air tidak terlindung atausungai dan air hujan.
  7. Bahan bakar untuk masak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah.
  8. Hanya sanggup makan sebanyak satu atau dua kali sehari.
  9. Hanya sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas atau poliklinik.
  10. Tidak memiliki tabungan atau barang yang mudah dijual, seperti sepeda motor, emas, perak, kapal motor, atau barang modal lainnya (Kriteria miskinmenurut BPS tahun 2009).

Post a Comment for "Kategori Kemiskinan dan Indikatornya"