Struktur Surat Lamaran Kerja serta syarat

Struktur Surat Lamaran Kerja serta syarat. Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan oleh seseorang untuk melamar kerja pada suatu organisasi/lembaga yang membutuhkan karyawan atau pimpinan pada suatu bidang tertentu. Pada umumnya ketika melamar kerja, seseorang harus menulis surat lamaran kerja yang dilengkapi dengan sebuah resume (daftar riwayat hidup). Dalam surat lamaran kerja, dijelaskan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh pelamar kerja yang cocok atau sesuai dengan posisi/jabatan yang ditawarkan atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pelamar kerja hanya mengemukakan poin-poin penting yang relevan dengan persyaratan pekerjaan yang ditawarkan.

Struktur Surat Lamaran Kerja serta syarat

Model surat lamaran kerja 

  1. Surat lamaran pekerjaan yang digabungkan dengan riwayat hidup (curriculum vitae).
  2. Surat lamaran pekerjaan yang terpisah dari riwayat hidup.

Syarat dalam menulis surat lamaran kerja 

  1. Surat lamaran yang ditulis tangan harus ditulis oleh pelamar sendiri di atas kertas yang berkualitas baik, tidak boleh timbal balik, dan tidak harus memakai kertas bergaris. Ada juga surat lamaran yang harus diketik. Hal ini merujuk kepada gaya selingkung atau aturan dari masing-masing perusahaan yang membuka lowongan kerja.
  2. Surat lamaran yang diketik hendaklah diketik pada kertas yang bagus kualitasnya (HVS 60 gram) dengan spasi 1,5 dengan huruf yang mudah dibaca. 
  3. Pada prinsipnya surat lamaran tidak dibubuhi materai. 
  4. Penampilan surat lamaran harus necis, bebas dari coretan atau koreksi. 
  5. Isi surat lamaran harus menggambarkan sikap optimistis bahwa pelamar akan mampu bekerja dengan baik 
  6. Isi surat lamaran tidak boleh bernada memelas atau minta dikasihani. 
  7. Sapaan yang dipergunakan (Bapak/ Ibu dan Tuan) 
  8. Nada surat lamaran hendaknya agak lugas, tetapi simpatik. Selain itu, penulis hendaknya menghindari kesan meminta belas kasihan atau juga menghindari kesan sombong. 
  9. Pada alinea isi, dituliskan data pribadi, termasuk data-data yang meliputi nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, status kewargenegaraan, keterangan sudah/belum menikah, alamat tempat tinggal, dan nomor telepon. 
  10. Alinea penutup memuat harapan yang diinginkan penulis berkaitan dengan lamaran pekerjaan. 
  11. Dalam penulisan surat lamaran hendaknya jangan lupa membuat daftar riwayat hidup (curriculum vitae). Daftar riwayat hidup ini ditulis pada halaman tersendiri atau menjadi lampiran surat lamaran pekerjaan. 
  12. Agar terkesan rapi dan kertas tidak berlipat, sebaiknya amplop atau sampul yang digunakan adalah amplop besar (sesuai dengan besar kertas surat). 

Struktur Surat Lamaran Kerja

1) Kepala Surat. 
Kepala surat umumnya terdiri dari nama pribadi, alamat lengkap, nomor telepon dan alamat e-mail ataupun situs. Fungsi umum kepala surat adalah agar identitas segera diketahui perekrut.

2) Tanggal Surat. 
Penulisan tanggal surat sebaiknya lengkap (tidak disingkat). Penulisan nama bulan disesuaikan EYD, misal bulan November sebaiknya tidak ditulis dengan Nopember. Penulisan tanggal umumnya diletakkan tepat di bawah kepala surat.

3) Lampiran. 
Seperti halnya surat resmi, nomor surat, lampiran dan hal merupakan satu kesatuan. Karena surat lamaran kerja tidak mewakili sebuah lembaga/instansi, nomor surat dapat ditinggalkan. Fungsi lampiran adalah untuk menginformasikan bahwa surat lamaran kerja tersebut disertai dengan dokumen penting lainnya atau tidak. Kata lampiran tidak perlu ditulis jika memang tidak ada dokumen yang ikut disertakan dalam surat lamaran kerja. Penulisan kata lampiran diikuti dengan tanda baca titik dua (:). Jumlah berkas lampiran ditulis dengan huruf (bukan dengan angka) dan diakhiri tanpa tanda baca.

4) Hal (Perihal). 
Fungsi hal (perihal) berkaitan dengan perihal mengenai yang hendak disampaikan dalam surat lamaran kerja. Misalnya, ingin mengajukan permohonan kerja sebagai guru, staf HRD ataupun kepala bagian. Penulisan kata hal diikuti dengan tanda baca titik dua (:). Penulisan isi perihal tanpa diakhiri tanda baca.

5) Alamat Tujuan. 
Alamat tujuan surat terdiri dari nama penerima surat, nama instansi/lembaga dan alamat penerima surat. Dasar penulisan sama dengan dasar penulisan pada kepala surat, tetapi ditambahkan kata "Yth." sebelum nama penerima atau kata "Kepada " di atas nama penerima. Kedua kata alamat itu tidak dianjurkan menggunakan keduanya secara bersamaan (salah satu saja di antaranya). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan alamat adalah:
  • kata yang terhormat disingkat Yth,
  • huruf awal pada singkatan Yth. Ditulis dengan huruf kapital,
  • kata kepada tidak perlu dicantumkan, 
  • sapaan ibu, bapak, saudara, dapat digunakan jika diikuti nama orang dan huruf awal sapaan-sapaan itu ditulis dengan huruf kapital, 
  • gelar akademik dan pangkat dapat dicantumkan jika diikuti nama orang, 
  • jika jabatan seseorang dicantumkan, kata sapaan tidak digunakan agar tidak ada kerancuan penulisan, 
  • kata jalan jangan disingkat, 
  • kata nomor tidak perlu ditulis karena merupakan hal yang mubazir,
  • kode pos ditulis setelah penulisan nama kota, 
  • akhir baris alamat tujuan tidak diikuti tanda titik. 

6) Salam Pembuka. 
Salam pembuka umumnya menggunakan kalimat "Dengan hormat", "Assalamualaikum" atau "Salam Sejahtera" yang diakhiri dengan tanda baca koma (,). Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan salam pembuka adalah: 
  • bentuk yang lazim digunakan sebagai salah salam pembuka adalah Dengan hormat, Salam sejahtera, Saudara ... yang terhormat, Ibu/Bapak ... yang terhormat, Saudara..., atau diganti Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
  • huruf awal kata dengan ditulis dengan huruf kapital, 
  • penulisan salam pembuka diikuti tanda koma,
  • bentuk salam pembuka ditulis pada margin kiri,
  • penulisan bentuk salam pembuka tidak menjorok ke dalam sebagai alinea baru,
  • Biasanya salam pembuka digunakan pada surat-surat yang berisi berita, 

7) Isi Surat. 
Isi surat adalah bagian untuk mengemukakan maksud serta menginformasikan sekilas pandang tentang jati diri Anda. Isi surat harus informatif, efektif, dan sistematis. Informatif berarti isi surat mudah dimengerti. Efektif berarti isi surat terfokus dan tidak berlebihan. Sistematis berarti isi surat ditulis secara urut mulai dari pembuka, inti surat hingga bagian penutup.

8) Salam Penutup
Salam penutup dapat menggunakan kalimat "Hormat Saya" atau "Wassalamualaikum" diakhiri dengan tanda baca koma (,). Jika maksud yang ingin disampaikan sudah terpenuhi, akhiri dengan paragraf penutup dengan menyampaikan simpulan atau ungkapan terima kasih secara tegas dan singkat. Umumnya paragraf penutup surat ini hanya sebuah kalimat pendek seperti Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih atau Atas bantuan dan perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Sebelum dibubuhi tanda tangan (dan cap) pengirim, terdapat salam penutup yang lazimnya ditulis dengan hormat kami, salam takzim, wasalam, wassalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh. Sementara itu, perlu diingat bahwa surat dinas yang diterbitkan oleh lembaga sudah mempunyai kop surat yang di dalamnya sudah tertera alamat dan tanggal. Jadi, tidak perlu diterakan lagi pada bagian akhir.

9) Tanda Tangan dan Nama Terang
Menandatangani surat sebaiknya dengan jelas dengan ukuran yang proporsional. Sebaiknya menggunakan tinta warna gelap dan netral (hitam/biru). Nama terang dituliskan tepat di bawah tanda tangan dan diisikan nama lengkap beserta gelar. Keresmian surat dinas lebih kuat dan tingkat kekuatan itu bertambah jika dibubuhi tanda tangan penerbit atau pengirim atau penanggung jawab surat. 

Hal yang perlu diperhatikan dalam bahasa surat

  1. Jelas; bahwa surat dalam kenyataan harus pemahami permasalahan mulai dari segi penulisan dan tata bahasa yang baik yang harus dipahami seperti yang tertera dalam permasalahan yang ada di sekolah yaitu pengelolaan surat masuk dan surat keluar. 
  2. Singkat; bahwa dalam penulisan pemakai bahasa mengambil inti dari permasalahan yang akan di pecahkan mengenai pengelolaan surat masuk dan surat keluar 
  3. Menggunakan bahasa yang umum; dalam hal penggunaan bahasa surat harus terlebih dahulu mengetahui image pembuat surat agar surat di sesuaikan secara umum menyangkut permasalahan dalam pengelolaan surat masuk dan surat keluar. 
  4. Menggunakan standar penulisan yang umum; dalam isinya surat harus terlebih dulu melihat langsung sasaran bagaimana sistematika dalam pengelolaan surat masuk dan surat keluar (Marjo, 2005:104).

Post a Comment for "Struktur Surat Lamaran Kerja serta syarat"