Nilai Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara

Nilai Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara. Peran yang diharapkan dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah menggugah kesadaran masyarakat luas untuk secara bersama membangun tata kehidupan baruyang makin menunjukkan semangat saling memahami, saling menghormati, serta dapat menerima segala bentuk perbedaan yang ada, demi terwujudnya suasan kehidupan bermasyarakat yang tenteram dan damai.

Nilai Toleransi

Diartikan sebagai sikap mau memahami orang lain demi berlangssungnya komunikasi secara baik. Penjelasan lebih jauh pada nilai ini adalah sikap mau menerima dan sekaligus mengargai pendapat, atau posisi orang lain di sekitar kita. Toleransi mengajarkan untuk bersikap tidak mudah merendahkan atau menyepelekan keberadaan orang lain oleh karena kondisinya. Sikap toleransi mengajak kita untuk berpikir secara utuh dan rendah hati, yakni menyadari bahwa kita (setiap pribadi) hanyalah bagian kecil dari kesemestaan alam/kosmos. Atau, dalam konteks kehidupan bermasyarakat, kita hanyalah satu titik/bagian dari keutuhan. Namun kita dituntut untuk menjadi pelengkap dari kekurangan yang ada.

Nilai Keadilan

Keadilan senantiasa berkaitan dengan hak hidup, atau hak memperoleh sesuatu yang bertalian dengan kepentingan pribadi. Dalam kehidupan bersama, di mana berbagai kepentingan akan bertemu, dan tidak semua kepentingan itu sejalan, tentu akan mengakibatkan terjadinya gesekan bahkan konflik-konflik social. Dalam situasi semacam ini, batas-batas antara hak dan wewenang setiap fihak harus ditetapkan secara jelas, tegas dan proporsional. Bahwa setiap wrga Negara bebas menuntut haknya, namun pada saat yang sama siapapun wajib menghormati hak orang lain.

Adil/keadilan memiliki makna tidak memihak, tidak bersikap hidup mengelompok dan tertutup (eksklusif). Sebaliknya berlaku adil menghendaki sikap terbuka yang senantiasa mau menyediakan “ruang” bagi kehadiran orang lain. Kebiasaan menyapa orang lain adalah bentuk nyata dari mewujudkan sikap adil. Menyapa orang lain (siapa pun) pada hakikatnya adalah tindakan awal membangun jaringan sosial yang akan menjadi kekuatan agar tidak mudah dipecah belah dan diadu domba.

Nilai Gotong Royong

Gotong-royong,memiliki arti memikul beban bersama. Suatu kebiasaan adat masyarakat yang dapat ditemui dalam kehidupan masyarakat disegenap wilayah tanah air ini. Gotong-royong bertujuan meringankan beban sesamanya, atau guna mewujudkan kepentingan bersama. Karena itu, bergotong royong menunjukkan sikap peduli akan keprihatinan atau kekurangan orang lain, dan dengan sukarela membantu. Dalam bergotong royong perlu berbagi tugas sesuai kemampuan masing-masing, karena itu diperlukan sikap saling percaya.

Nilai Kerukunan

Salah satu nilai yang menciptakan kerukunan adalah kepercayaan. Kepercayaan kepada diri dan orang lain akan memberi keyakinan bahwa dunia akan menjadi lebih aman, damai, dan sentosa. Milikilah kepercayaan terhadap diri sendiri dan orang lain tersebut. Apapun yang dikerjakan, di manapun ditempatkan, percayalah bahwa Tuhan telah menempatkan di sana untuk pekerjaan itu, atau agama itu, atau suku itu, dan lain sebagainya. Kesemua itu merupakan pendidikan. Setiap hari dalam setiap kegiatan, pikiran, dan ucapan harus mendekati nilai-nilai kerukunan itu sendiri.
Kerukunan harus dilihat dengan cara disiplin rohani yang teratur. Janganlah melibatkan diri dalam kebimbangan dan keraguan. Jalani disiplin itu dan bersihkan kesadaran bahwa eksistensi orang, suku, dan agama lain adalah utama. Apabila nilai kerukunan bersemayam di hati sanubari manusia, maka ketentraman, kerukunan, dan kebahagian akan tercipta dengan sendirinya. 

Nilai kerukunan lain adalah apresiasi terhadap orang, agama, atau suku lain. Sikap mengecam adalah tidak baik, karena kecaman adalah cermin dari kegelapan. Untuk mempraktekkan nilai kerukunan secara konkret,seseorang harus mengikuti prosedur tertentu secara sungguh- sungguh, teliti dan suci. Untuk mewujudkan kerukunan, seseorang atau sekelompok orang harus menerima susah payahnya usaha, derita, dan cobaan.

Referensi
Tantra,Dewa Komang. t.t. Aktualisasi Nilai Kerukunan Umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara: Perspektif social budaya.
Pemerintah Republik Indonesia. 2013 Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa. Tahun 2010—2025.

Post a Comment for "Nilai Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara"